Detail Cantuman Kembali

XML

Optimalisasi Pembangkit Listrik Tenaga Kincir Air Unit III Desa Aromantai Kecamatan Pulau Beringin Kabupaten OKU Selatan


PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO SIGUNTUK
KOTA PALOPO PROPINSI SULAWESI SELATAN


INTI SARI


Sistem tenaga listrik dikatakan handal apabila sistem tersebut mampu
menyediakan energi listrik secara terus menerus, tegangan stabil, frekwensi dan
faktor daya yang baik. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebagai
suatu sistem tenaga listrik harus memenuhi faktor kehandalan dan keamanan. Faktor
kemanan dan kehandalan dimaksud adalah aman terhadap manusia (konsumen) dan
peralatan yang terpasang. Kehandalan dari penyaluran energi listrik sangat penting
karena akan mempengaruhi kepercayaan terhadap PLTMH. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut perlu mengetahui gangguan yang mungkin terjadi dan dengan
segera dideteksi, disolir dari sistem oleh peralatan proteksi.
Masalah gangguan harus menjadi prioritas utama pada sistem PLTMH dan
cara pengamanan daerah gangguan tersebut agar tidak mempengaruhi bagian lain.
Untuk mengatasi gangguan maka perlu dianalisa jenis gangguan yang mungkin
terjadi pada jaringan distribusi dengan mengacu pada arus beban maksimum.
Gangguan hubung singkat yang mengakibatkan arus listrik terbesar yang dijadikan
pedoman/acuan dalam penentuan peralatan proteksi. Berdasarkan analisis gangguan
hubung singkat maka gangguan hubung singkat tiga fasa yang dapat mengakibatkan
arus hubung singkat terbesar, sehingga gangguan ini dijadikan acuan dalam
penentuan peralatan proteksi. Dalam penentuan peralatan proteksi juga harus
disesuaikan dengan peralatan dan jaringan terpasang.
Sistem proteksi harus memenuhi persyaratan sensitivitas, kehandalan,
selektivitas dan kecepatan, yang semuanya tergantung pada ketepatan penerapan pola
proteksi dan pemilihan peralatan proteksi. Peralatan proteksi yang digunakan adalah
Swicth fuse 31,5 A, PMT/Relay tipe VAR 82 D dan Recloser tipe ME. Koordinasi
antara peralatan proteksi mulai dari hilir (konsumen) sampai hulu (sumber) dengan
menggunakan waktu tunda 0,4 detik. Dengan demikian kontinuitas pelayanan energi
listrik pada konsumen dapat terjamin.
Kata Kunci : Energi Listrik, Gangguan, Proteksi, Koordinasi.





xv









PROTECTION SYSTEM PLANNING
OF SIGUNTUK MICRO-HYDRO ELECTRICAL POWER PLANTS
LATUPPA PALOPO CITY PROVINCE OF SOUTH SULAWESI


ABSTRACT


Electrical power system is said reliable if the system could supply electrical
power continuously, stable voltage, good frequency and power factor. Micro-Hydro
Electrical Power Plants (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro/PLTMH) as an
electrical power system should fulfill reliability and safety factor. Its safety and
reliability factor meant is that it was safe for human (consumers) and the equipment
installed. The reliability from electrical power is very important because it will affect
the trust toward PLTMH. To fulfill the need, it needs to know its disruption that may
happen and with immediate detection it is from the system by protective equipment.
Fault problem should be the major priority on the PLTMH system and the
way of its safeguard of fault area so that it would not affect other parts. In order to
overcome the problem it need an analysis on types of the disruption that might
happen in the distribution network referred to maximum current electric. The short-
circuit fault that results the highest electric current is made to be a reference in
determining types of protective equipments. Based on the analysis on short-circuit
current fault, the three-phase short-circuit current can cause the highest short-circuit
current, so that the fault is made to be a reference in determining the protective
equipment. In determining the protective equipment, it also must be in accordance
with installed equipment and network.
The protection system should fulfill the requirements of sensitivity, reliability,
selectivity and speed, which all of those depend on the accuracy of protective pattern
and choice of protective equipment. The protective equipments used are Switch fuse
31.5 A, PMT/Relay type VAR 82 D and Recloser type ME.
The coordination between protective equipments started from consumers up to source
using delay time 0,4 second. Thus, the continuity of service on electrical power to the
consumers can be guaranteed.


Keywords: Electric Energy, Fault, Protection, Coordination

Basuki, Arief - Personal Name
Supriyono - Personal Name
Indarto - Personal Name
Agustus 2004
153.43 Bas o c.1 09.2004
153.43
Thesis
Indonesia
Magister Sistem Teknik UGM
2004
Yogyakarta
xviii, 80 hlm.; ilus.; 28,5 cm.
Disertai CD
LOADING LIST...
LOADING LIST...